Senin, 15 Juni 2009

Analisa Gas Darah ( Gas of Blood Analysis )

ASTRUP ( ANALISA GAS DARAH )



1. Pengertian

Astrup adalah suatu pemeriksaan analisa gas darah melalui darah arteri.

2. Tujuan

a. Untuk mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

b. Untuk mengetahui kadar oxygen dalam tubuh.

c. Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuh.

3. Lokasi pengambilan

a. Arteri radialis

b. Arteri Brakhialis

c. Arteri Femoralis

4. Persiapan alat

a. Alas infus atau perlak.

b. Disposibel 2,5 cc

c. Heparin

d. Kapas alkohol

e. Bak spuit

f. Bengkok

5. Cara kerja

a. Beritahu pasien tujuan dari pengambilan darah.

b. Pasang alas atau perlak pada lokasi yang akan diambil darah.

c. Hapus hamakan dengan alkohol.

d. Pastikan denyutan atau pulsasi dari arteri terbesar kemudian dengan memakai tangan kiri antara telunjuk dan jari tengah beri batas daerah yang akan ditusuk.

e. Ambil darah arteri dengan memakai disposibel 2,5 cc yang sudah dibilas dengan heparin, dengan posisi jarum 90 derajat.

f. Usahakan darah naik sendiri tanpa harus diaspirasi.

g. Jumlah darah yang diambil cukup 1 cc.

h. Setelah selesai, daerah penusukan ditekan dengan kapas alkohol, sampai dengan darah betul-betul tidak merembes keluar atau berhenti, dan yakinkan tidak terjadi hematom.

i. Masukan bahan pemeriksaan kedalam bak spuit.

j. Rapihkan alas infus.

k. Kemudian bahan pemeriksaan dikirim ke lab dan jangan lupa beri nama, catat suhu pasien, dan jam pengambilan darah dan nomor medrek.

l. Bila pemeriksaan dikirim ke luar rumah sakit sebaiknya bahan pemeriksaan dimasukkan kedalam plastik yang berisi batu es.



NILAI-NILAI HASIL ASTRUP YANG NORMAL

Ph : 7,35-7,45

PCO2 : 31-42

PO2 : 80-90

HCO3 : 21-30

BE : -2,4 – +2,3

Saturasi O2 : > 90




CO2 : Memberi asam Terdapat pada pasien yang hipo ventilasi.

CO2 : Memberi basa Terdapat pada pasien yang hiper ventilasi ( napas cepat ).

HCO3 : Memberi basa Terdapat pada pasien yang urinnya banyak.

HCO3 : Memberi asam Terdapat pada pasien yang urinnya sedikit.



Hiper Oxemia : Suatu keadaan dimana oxigenasi dalam tubuh melebihi standar normal, atau melebihi 100 mmHg.

Hypoxia : Suatu keadaan dimana oxigenasi dalam tubuh berkurang atau kurang dari standar normal.

Macam-macam Hipoxia

1. Hipoxia Ringan : Bila hasil PO2 antara 70-80 mmHg.

2. Hipoxia Sedang : Bila hasil PO2 antara 50-70 mmHg.

3. Hipoxia Berat : Bila hasil PO2 kurang dari 50 mmHg.



Tindakan Pada Hipoxia Ringan dan Sedang

1. Cari penyebabnya ( bila karena slim lakukan suction ).

2. Berikan oxygen lebih tinggi dari sebelumnya.



Tindakan Pada Hipoxia Berat

1. Cari penyebabnya ( bila karena slim yang banyak lakukan suction ).

2. Berikan oxygen dengan kensentrasi tinggi, dengan memakai masker lobang besar.

3. Lakukan air viva dan bila perlu intubasi.



Hiper Ventilasi adalah suatu keadaan dimana konsentrasi CO2 dalam darah berkurang oleh karena pengeluaran CO2 dalam paru berlebihan dan biasanya ditemukan pada pasien yang nafasnya cepat.

Macam-Macam Hiper Ventilasi

1. Hiper Ventilasi Ringan : Bila hasil PCO2 kurang dari 30.

2. Hiper Ventilasi Sedang : Bila hasil PCO2 antara 20-25.

3. Hiper Ventilasi Berat : Bila hasil PCO2 kurang dari 20.



Tindakan Hiper Ventilasi ( Hipocapnia atau Hipocarbia )

1. Berikan masker lobang kecil.

2. Bila hiper ventilasi makin berat lakukan intubasi.

3. Hiper ventilasi yang berat ( PCO2 kurang dari 20 ) dapat menyebabkan vasokontriksi atau penyempitan aliran darah ke otak.



Tindakan Hipo ventilasi

1. Lakukan suction.

2. Bila pasien terpasang masker oksigen ganti dengan nasal.

3. Pada pasien sadar ingatkan pasien untuk sering nafas panjang 10 kali dan diulang tiap 2 jam.

4. Lakukan chest fisiotherapi dan fibrasi.

Tindakan Hipoksia Pada Pasien Yang Terpasang Ventilator

1. Lakukan suction.

2. Naikkan FIO2 apabila FIO2 yang terpasang belum maksimal ( masih kurang dari 80 % ).

3. Berikan PEEP ( max. PEEP 10 ), apabila tekanan darah normal.

4. I : E ratio diperpanjang 2 : 1 ( inspirasi 35 % Pous Time 0 ).



Tindakan Hiper Oxemia Pada Pasien Terpasang Ventilator

1. Turunkan FIO2.

2. Turunkan PEEP.



Tindakan Hiper Ventilasi Pada Pasien Ventilator

1. Turunkan tidal volume, atau minute volume, pressure.

2. Turunkan RR.



Tindakan Hiper Carbia ( CO2 tinggi ) pada Ventilator

1. Lakukan suction sesering mungkin.

2. Naikkan tidal volume atau minute volume atau pressure.

3. Naikkan RR.



Tindakan Pada Asidosis Metabolik Murni dan Terkompensasi Sebagian

1. Koreksi penyebabnya ( bila karena dehidrasi sebaiknya koreksi dulu ).

2. Setelah itu baru koreksi bicnat.



Tindakan Pada Asidosis Metabolik Terkompensasi Penuh

1. Naikkan CO2 dengan memberi masker lobang kecil diharapkan bila CO2 naik maka HCO3 juga naik.

2. Koreksi bicnat pada pasien ini tidak perlu.







Cara Koreksi Bicnat

1. Koreksi Penuh

1 / 3 x BB x BE

2. Koreksi Setengah

1 / 6 x BB x BE

3. Koreksi Seperempat

1 / 12 x BB x BE

















































INTERPRETASI ASTRUP




Ph


PCO2


HCO3

ASIDOSIS METABOLIK MURNI




N


ASIDOSIS METABOLIK TERKOMPENSASI SEBAGIAN






ASIDOSIS METABOLIK TERKOMPENSASI PENUH


N




ALKALOSIS METABOLIK MURNI





N




ALKALOSIS METABOLIK TERKOMPENSASI SEBAGIAN






ALKALOSIS METABOLIK TERKOMPENSASI PENUH


N




ASIDOSIS RESPIRATORIK MURNI






ASIDOSIS RESPIRATORIK TERKOMPENSASI SEBAGIAN






ASIDOSIS RESPIRATORIK TERKOMPENSASI PENUH


N




ALKALOSIS RESPIRATORIK MURNI






N

ALKALOSIS RESPIRATORIK TERKOMPENSASI SEBAGIAN






ALKALOSIS RESPIRATORIK TERKOMPENSASI PENUH


N




ASIDOSIS RESPIRATORIK + METABOLIK









ALKALOSIS RESPIRATORIK + METABOLIK









Asidosis pH < 7,35 ( asam )

Alkalosis pH > 7,35 ( basa )







Cara Cepat Baca Astrup ( Versi ICU RSIJT )



Ø RUMUS



No





PH


PCO2


HCO3

1.


ASIDOSIS










2.


ALKALOSIS












1. Baca terlebih dulu yang sesuai dengan Rumus.
2. PCO2 Menandakan Respiratorik

HCO3 Menandakan Metabolik

3. - Bila PH ↓ disebut ASIDOSIS

- Bila PH ↑ disebut ALKALOSIS

- Bila PH (N) disebut Terkompensasi Penuh.

4. - Bila CO2 / HCO3 sesuai rumus disebut MURNI

- Bila CO2 / HCO3 terbalik dari rumus disebut terkompensasi sebagian atau terkompensasi penuh.



Dalam keadaan normal tubuh mengeluarkan sisa metabolisme yang sifatnya asam ( H+ ), kemudian oleh tubuh dikeluarkan melalui paru dan ginjal dan sebelum dikeluarkan sisa metabolisme yang bersifat asam ini dinetralisir atau diikat dulu oleh Hb protein supaya tidak bersifat asam baru dikeluarkan oleh paru dan ginjal.



Jadi yang mengatur keseimbangan asam dan basa ialah CO2 dan HCO3.



ASIDOSIS METABOLIK

Ialah : Bila perubahan Ph disebabkan oleh HCO3.

1. Tanda-tanda asidosis metabolik

a. Nafas cepat ( hiper ventilasi ).

b. Kesadaran menurun.

c. Akral dingin dan sianosis.

2. Penyebabnya

Pengeluaran bicarbonate dari tubuh yang berlebihan, bisa dari pencernaan atau ginjal mis : diare, cairan NGT yang banyak atau untah.





3. Pengobatannya

a. Obati dulu penyebabnya mis bila diare obati dulu diarenya misalnya dengan cairan atau obat diare.

b. Koreksi Bicnat.

4. Bahaya pemberian bicnat.

a. Alkalosis ( bila pemberian bicnat berlebihan ).

b. Hipokalemia ( oleh karena kalium dalam extra cell masuk kedalam cell, oleh karena tekanan osmolaritas dalam cell menurun ).

c. Kelebihan natrium terutama pada pasien yang hipertensi.



ALKALOSIS METABOLIK

1. Penyebabnya

a. Pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

b. Hipokalemia.



2. Gejalanya

a. Adanya kaku.

b. Tetani.

c. Pada darah ada hipokalemia.

3. Pengobatannya

a. Infus NaCl + KCl.

b. Obati penyebab primernya.









ASIDOSIS RESPIRATORIK

Ialah perubahan Ph yang disebabkan oleh karena CO2.

1. Gejalanya

a. Kesadaran menurun.

b. Tachicardi ( nadi cepat ).

c. Nafas cepat atau bisa lambat.

2. Penyebabnya

a. Penyakit paru obstruktif menahun ( PPOM ).

b. Pnemothorax, pneumonia, oedem paru.

c. Tumor otak dan keracunan obat tidur.

3. Pengobatannya

a. Obati penyakit primernya.

b. Suction, air viva dan bila perlu intubasi lalu pasang ventilator.



ALKALOSIS RESPIRATORIK

1. Tanda-tandanya

a. Gangguan kesadaran.

b. Tachicardi.

c. Nafas cepat ( kadang-kadang ).

2. Penyebabnya

a. CVD, infeksi di otak, trauma ( atau semua penyakit gangguan di otak ) oleh karena penyakit sehingga menyebabkan paru-paru banyak mengeluarkan CO2.



3. Pengobatannya

a. Obati penyakit primernya.

b. Berikan masker lobang kecil.

Pada pasien DM dan ginjal biasanya terjadi asidosis metabolik, oleh karena sisa asam dalam tubuh berlebihan kemudian diikat oleh bicarbonat ( HCO3 ). Pada pasien PPOM atau COPD biasanya CO2 meningkat dan pasien tidak boleh diberikan O2 tinggi, maximum oxygen diberikan 2 liter/menit nasal, oleh karena dapat menyebabkan kekurangan CO2.

OBAT-OBAT EMERGENCY



DOPAMINE

1. Fungsinya

Untuk meningkatkan kontraksi

2. Dosis

Minimal : 2 micro / KG BB / menit untuk vasodilatasi ginjal.

Maksimal : 20 micro / KG BB / menit untuk vasokontriksi perifer.

1 ampul dopamine ada yang 200 mg ( 10 cc ) dan ada yang 50 mg ( 5 cc ).

3. Caranya

1 ampul dopamine 200 mg diencerkan dengan dextrose dijadikan 50 cc.

Jadi dalam 50 cc Dex 5 % 200 mg 200.000 micro.

1 cc Dex 5 % 4000 micro.

Dosis yang di inginkan 5 mikro / KG BB / mnt BB = 50

Jadi : 5 x 50 x 50 = 3.7 CC / Jam

4000

Rumus I DOPAMIN : DOSIS X BB X 60

ADONAN DALAM 1 CC

Rumus II Dopamin : 0,06 X BB X CAIRAN ADONAN X DOSIS

JUMLAH DOPAMIN



ISOKET

1. Fungsinya

Vasodilator Coroner

2. Dosis

Minimal : 0,1 micro / KG BB / menit.

Maksimal : 5-10 micro / KG BB / meit.

1 ampul ISOKET ( 10 cc ) = 10 mg

50 cc Dex 5 % = 10 mg 10.000 micro

1 cc Dex 5 % = 200 micro



Ex : Dosis yang diminta 0,1 micro / KG BB / menit

= 0,1 x 60 ( BB ) x 60 = …….cc / jam

Adonan dalam 1 cc



ISOPTIN

1. Fungsinya : Untuk mengembalikan irama SVT agar kembali normal,dimana timbul kembali gelombang P.

: Menurunkan Frekuensi Nadi.

2. Pemberiannya

Bolus IV selama 10 menit. Dalam I amp ISOPTIN mengandung 10 mg ( 2 CC ).

3. Caranya

1 amp ISOPTIN diencerkan dengan Dex 5% dijadikan 10 CC, Kemudian di suntikan 2 CC selama 1 menit, lalu istirahat 1 menit, kemudian disuntikan lagi 1 CC selama 1 menit, istirahat lagi 1 menit begitu seterusnya sampai habis. Pada saat sebelum penyuntikan recording EKG, bila pada saat penyuntikan timbul gelombang P ( EKG kembali sinus ) penyuntikan di Stop.



ADRENALIN

1. Fungsinya

Untuk meningkatkan Frekuensi Nadi.

2. Dosis

Minimal 0,03 micro KG BB / menit Sama juga dengan dopamin 3 micro.

Maximal 0,2 micro / KG BB / menit Sama juga dengan dopamin 20 micro.

Jadi dosis ADRENALIN / 100 dari dopamine.

Dalam 1 amp ADRENALIN mengandung 1 mg ( 1 CC ).

3. Caranya

ADRENALIN 4 amp ( 4 mg ) diencerkan dengan Dex 5% dijadikan 50 CC.

Jadi, 50 CC Dex 5% = 4000 micro

1 CC Dex 5% = 80 micro

Dosis yang diinginkan 0,1 micro / KG BB / menit, BB 60

Jadi : 0,1 x 60 = 4,5 CC / jam

MORPIN

1. Fungsinya

Penghilang rasa sakit ( analgetik narkotik ).

2. Kontra Indikasi

Ashma Bronchialis.

3. Dosis

Minimal 0,1 micro / KG BB / menit atau 100-300 Micro / KG BB / Jam.

Maximal 1 micro / KG BB / menit atau 0,5-1 mg / KG BB / Jam.

Dalam 1 amp morpin mengandung 10 mg (1 cc )

Contoh

BB 50 kg , Dosis yang diminta 25 micro / KG BB / Jam.

1 amp dicampur dengan Dex 5% 49 cc jadi total cairan seluruhnya 50 cc.

50 cc = 10 mg

50 cc = 10.000 micro

1 cc = 200 micro

Jadi 25 x 60 = 7,5 cc / Jam, tapi

200

Bila dosis yang diminta / KG BB / menit.

Jadi : Dosis x BB x 60 = ……cc / jam

200



KOREKSI HIPERKALEMI

1. Indikasi

Pada nilai kalium > 5 meq.

2. Cara koreksinya

I : Dex 40 % Dosisnya 2,5 cc / KG BB.

II : Insulin I UI didalam 10 cc Dex 40 %.

Misalnya BB 50 KG

Untuk Dex 40 % 2,5 x 50 ( BB ) = 125

Untuk Insulin 1 / 10 x 125 cc = 12,5 UI

Setelah itu keduanya dicampur lalu berikan selama 4 jam 1-2 jam kemudian Cek Elektolit.



ISOPREL

1. Fungsinya

a. Menaikan Nadi.

b. Meningkatkan Konduksi.

2. Dosis

Minimal 0,5 micro / menit bisa naik setiap 15 menit. a” 0.5 micro.

Maximal 4 micro / menit.

Yang harus disiapkan pada saat pemberian obat ini : DC SHOCK + MONITRING EKG

Dalam 1 amp ISOPREL mengandung 0,2 mg ( 1 cc ).

3. Caranya

1 amp ISOPREL diencerkan dengan Dex 5 % dijadikan 50 cc.

50 cc Dex 5 % = 0,2 mg.

50 cc Dex 5 % = 200 micro.

1 cc Dex 5 % = 4 micro.

Dosis yang diinginkan 0,5 micro / menit.

Jadi 0,5 x 60 = 7,5 cc / jam



XILOCARD

1. Kerjanya

Di serabut purkinya khusus U / Ves.

Efek intropiknya ringan.

2. Fungsinya

Untuk menghilangkan VES.

3. Dosis

Minimal 1 mg / menit.

Maximal 4 mg / menit.

1 amp Xilocard mengandung 500 mg ( 5 cc ) ada yang 100 mg ( 1 cc ).

Sebelum di berikan drip sebaiknya berikan dulu bolus 50 mg-100 mg, pelan-pelan atau 1-2 mg / KG BB ( bolus ) di encerkan jadi 10 mg.

4. Caranya

Dosis yang diinginkan 2 mg / menit, 500 mg Xilocard diencerkan dengan dex 5 % jadi 50 cc.

Jadi 1 cc Dex 5 % = 10 mg

Jadi 2 x 60 = 12 cc / menit.

10



RUMUS KOREKSI NATRIUM

NATRIUM YANG KURANG X BB X 0,6







Misal = BB 50 KG

Natrium OS = 114

Natrium yang ingin dicapai 136 ( yang normal )

Jadi Natrium yang kurang 136-114 = 22 meq

Jadi Natrium yang diperlukan

22 ( Natrium yang kurang ) x 50 ( BB ) x 0,6 = 660

* Apabila kita ingin memakai NaC1 3 % yang di berikan mendapat Natrium 660 meq

* Dalam 1000 cc NaC1 3 % mengandung 500 meq Natrium

Jadi cc cairan yang diberikan 660 meq x 1000 cc = 1320 cc NaCl 3 % habis dalam 3 hari.

* Biasanya pada pasien yang dapat diit hanya dikoreksi setengahnya.



KOREKSI KALIUM

1 / 3 x BB x ( Kalium yang normal ( 4,5 )-Kalium OS )







Misal : BB = 60 Kg

Kalium = 2,5

Jadi kalium yang diberi = 1 /3 x 60 ( BB ) x ( 4.5 – 2,5 ) = 40 meq

Biasanya pemberiannya diencerkan dengan Dex 5 %, jadi 10 cc habis dalam 3 jam.

AMINOPHILIN

1. Fungsinya

Untuk menghilangkan sesak napas pada pasien Ashma Brochiale .

2. Dosis

Minimal 0,3 mg / KG BB / Jam.

Maximal 0,9 mg / KG BB / Jam.

Dalam 1 amp AMINOPHILIN mengandung 240 mg ( 10 cc ).

Contoh : BB 50 KG, Dosis yang diinginkan 0,9 mg / KG / Jam.

1 amp Aminophilin ( 10 cc ) dicampur dengan Dex 5 % 40 cc jadi total cairan seluruhnya 50 cc.

50 cc = 240 mg

1 cc = 4,5 mg

Jadi 0,9 x 50 ( BB ) = 9,3 cc / Jam.

4,8



R H I T M O D A N

1. Fungsinya

Menghilangkan extra systole khususnya SVES dan Atrial Exstra Sistole. Mengurangi Kontraksi jantung ( inotropik ).

Menghilangkan irama VT , SVT , VF agar kembali normal .

2. Kontra indikasi

Hipotensi

3. Dosis

Minimal 0,1 mg / KG BB / Jam atau 20 mg / Jam.

Maximal 0,4 mg / KG BB / menit atau 30 mg / Jam.

Dosis tidak boleh lebih dari 30,9 mg / Jam.

Sebelumnya diberikan dulu bolus 1 mg s/d 2 mg / KG BB selama 15 menit ( tidak boleh lebih dari 150 mg ).

Dalam 1 amp Rhitmodan mengandung 50 mg ( 5 cc ).

Contoh : BB 50 Kg , Dosis yang diinginkan 0,2 mg / KG BB / Jam.

1 amp Rhitmodan ( 5 cc ) dicampur dengan Dex 5 % 45 cc.

Jadi total cairan seluruhnya 50 cc.

50 cc = 50 mg

1 cc = 1 mg

Jadi 0,9 x 50 ( BB ) = 10 cc / Jam .

1



DARMICUM

1. Fungsinya

Sama seperti Valium, hanya lebih cepat kerjanya dan cepat hilangnya .

2. Dosis

0,1 mg / KG BB / Jam atau 2-5 mg / Jam.

Dalam 1 amp DARMICUM mengandung 15 mg ( 3 cc ).

Contoh : BB 50 KG , Dosis yang diinginkan

0,1 mg / KG BB / Jam Jadi 0,1x 50 = 5 mg / Jam.

II amp DARMICUM ( 6 cc ) dicampur dengan Dex 5 % 24 cc, jadi total cairan seluruhnya 30 cc.

30 cc = 30 mg.

1 cc = 1mg.



CARA PEMBERIAN ALBUMIN

Text Box: Volume darah untuk anak-anak = BB x 85 CC =….CC



Text Box: Volume darah untuk dewasa = BB x 75 CC =……CC



Text Box: Albumin yang normal ( 3,2 ) - Albumin OS x Vol darah =……..CC 100Albumin yang normal dalam tubuh 3,2 s/d 4,5 dalam 100 cc darah, ambil hasil rata-rata 3,2.

RUMUS



Contoh : Albumin pasien 2,5 BB OS 50 KG

Koreksinya : 3,2 ( Alb Normal ) – 2,5 x 3750 ( Vol darah ) = 26 gr

100

Fungsinya : Untuk menarik cairan yang ada di extravasculer ke intravasculer.

Komposisi : Dalam 100 CC albumin 25 % mengandung 25 gr albumin.

Dalam 100 CC albumin 20 % ( pmi ) mengandung 25 gr albumin.

Dalam 50 CC albumin mengandung 12,5 gr albumin.



TRACTIUM

1. Fungsinya

Untuk melumpuhkan otot pernapasan dan biasanya diberikan pada OS dimana nadi OS tinggi.

2. Dosis

Minimal 0,6 mg / KG BB / Jam.

Maxsimal 1 mg / KG BB / Jam.

Dalam 1 amp tractium mengandung 50 mg ( 50 CC ).

Ada juga yang 25 mg ( 2,5 CC )

Caranya : 1 amp tractium ( 100 mg ) diencerkan Dex 5% dijadikan 50 CC.

Jadi : Didalam 50 CC Dex 5 % = 100 mg

1 CC Dex 5 % = 2 mg tractium

Permintaan 0,6 mg / KG BB / Jam, BB = 50 KG

Jadi : 0,6 x 50 ( BB ) = 15 CC / Jam.

2



RUMUS PEMBUATAN DARAH

Untuk mengetahui berapa jumlah darah yang diberikan supaya mencapai 12 mg %, dimana Hb sebelumnya 8 mg, BB = 60 KG.

KHUSUS UNTUK PEMBERIAN DARAH SEGAR : dg 60 KG.

DELTA Hb x BB x 6

4 x 60 x 6 = 1446 CC

KHUSUS UNTUK PEMBERIAN DARAH PACKED CELL ( PRC )

DELTA Hb x BB x 3

4 x BB x 3 = 723 CC

DELTA Hb ialah : HB yang diinginkan - HB OS.

I N O C O R

1. Fungsinya

Untuk menguatkan kontraksi jantung.

Tidak menyebabkan VasokontriktisPeriper.

2. Dosis

Minimal 5 micro / KG BB / menit.

Maximal 18 micro / KG BB / menit.

Sebelumnya di berikan bolus IV–0,75 mg atau 1 mg BB selama 15 menit dienccerkan dengan Dex 5%, setelah itu dilanjutkan dengan drip.

Dalam 1 amp INOCOR ( 20 CC ) mengandung 100 mg.

Caranya : 2 amp INOCOR ( 40 CC ) + 10 CC NaCl.

Jadi dalam 50 CC = 200 mg = 200.000 micro.

1 CC = 4.000 micro.

Dosis yang diinginkan 10 micro / KG BB / menit BB = 50 KG.

Jadi : 10 x 50 60 = 7,5 CC / Jam.

4000



NIPRIDE

1. Fungsinya

Vasodilator dan U / menurunkan tensi.

2. Dosis

Minimal 0,1 micro / KG BB / menit.

Maximal 5-10 micro / KG BB / menit.

1 amp NIPRIDE mengandung 50 mg ( 2 CC ).

Contoh : BB 60 KG, Dosis yang diminta 0,1 micro / KG / menit.

1amp NIPRIDE dicampur Dex 5 % 48 CC jadi total cairan seluruhnya 50 cc.

50 CC = 50 mg.

50 CC = 50.000 micro.

1 CC = 1.000 micro.

Jadi : 0,1 x 60 x 60 = 0,36

1000

Pemasangan : Pemakaian Nipri
de harus ditutup dengan kertas timah.

Adonan dibuat hanya untuk 24 jam, bila lebih 24 jam ganti dengan yang baru.



N I T R O B I D

1. Fungsinya

Vasadilator Coroner

2. Dosis

Minimal 0,1 micro / KG BB / menit.

Maximal 5 – 10 micro / KG BB / menit.

1 amp NITROBID mengandung 25 mg ( 5 CC ).

Contoh : BB 60 KG , Dosis yang diminta 0,25 micro / KG BB / menit.

Nitrobid dicampur Dex 5 % 45 CC, jadi total cairan seluruhnya 50 CC.

50 CC = 25 mg 25.000 micro.

1 CC = 5000 micro.

Jadi : 0,25 x 60 x 60 = 1,8 CC / Jam.

500





























GAS OF BLOOD ANALYSIS

&

EMERGENCY MEDICINE

















CRETATED BY :

KOKO KOMARUDIN















EAST JAKARTA ISLAMIC HOSPITAL

Pondok Kopi Street, East Jakarta 13460

Telph. 021 8630654 – 8610471 (hunting)



ASIDOSIS RESPIRATORIK





Ekshalasi CO2 dihambat





Kelebihan CO2

CO2 + H2O = H2CO3



Hipo Ventilasi







Depresi SSP Obstruksi Paru

- Morphin - Asma

- Anestesi - Empisema



Kompensasi Ginjal

1. Menigkatkan pengeluaran Hidrogen

2. Mempertahankan Bicarbonat























ASIDOSIS METABOLIK








Bicarbonate turun Bicarbonate naik

- Diare - Kelaparan

- DM

- Gg. fungsi ginjal

Kompensasi










Ginjal Paru

- Menahan Bicarbonat - Menigkatkan pengeluaran CO2

- Mengeluarkan Hydrogen - Napas cepat dalam



Tanda dan gejala :

1. Pernapasan kusmaul

2. Kelelahan

3. Disorientasi

4. Coma

5. pH plasma rendah

6. Bicarbonat rendah

1. Anak < 20 Meq / L

b. Dewasa < 21 Meq / L













ALKALOSIS RESPIRATORIK





Ekshalasi CO2 berlebihan





Defisit asam carbonat





Karena

- Demam

- Cemas

- Infeksi paru





ALKALOSIS METABOLIK






Kelebihan Bicarbonat

- Kelebihan intake

- Muntah terus-menerus






Tubuh kehilangan ion H+





- Pernapasan lambat dan dangkal

- Muncul periode tidak bernapas







Example :

1. pH : 7,25

PCO2 : 31

HCO3 : 12

Analisa : Asidosis metabolik terkompensasi sebagian, alasannya menurunnya PCO2 menunjukkan terjadinya usaha kompensasi pernapasan terjadi hyper ventilasi ( CO2 banyak terbuang ).



2. pH : 7,16

PCO2 : 70

HCO3 : 31

Analisa : Asidosis respiratorik terkompensasi penuh, alasannya pH rendah, padahal PCO2 tinggi, menurunnya HCO3 menunjukkan usaha kompensasi ginjal.

1 komentar:

  1. makasih bangeeet infonya.. hehehehe... kdaku dapet tugas koreksi natrium... tp males nyari di buku xixixix... thank u yah ^^

    BalasHapus